This is slide 1 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 2 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 3 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 4 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

Jumat, 16 Mei 2014

Teknik Budidaya Angsa



Selain untuk dikonsumsi sendiri hasilnya, sebagian besar orang beternak angsa untuk bisnis. Untuk memperoleh hasil budidaya angsa yang maksimal, kita perlu memperhatikan teknik budidaya atau cara ternak angsa yang benar. 

Beberapa tahapan yang perlu kita pikirkan secara matang yaitu proses pemilihan bibit yang baik, pembuatan kandang yang benar, pemberian pakan yang bermutu, dan juga pengembang biakan. Beberapa tahapan tersebut akan sama-sama kita pelajari di sini. Di bawah ini adalah pembahasannya.








Pemilihan Bibit Angsa yang Baik


Sebelum menginjak pembahasan mengenai pemeliharaan angsa, terlebih dahulu kita harus mempelajari tentang cara memilih bibit angsa yang baik. Pemilihan bibit angsa yang baik adalah tahapan yang sangat penting karena proses ini nantinya akan sangat menentukan hasil budidaya angsa yang kita lakukan. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dalam memilih bibit yang baik. Mula-mula kita perlu memikirkan apakah tujuan dari mengembangkan budidaya angsa yang kita lakukan, apakah untuk hobby atau untuk diambil hasil telur maupun dagingnya.






Apabila kita memelihara angsa untuk sekedar hobby maka pilihannya adalah memilih bibit angsa yang memiliki jenis sesuai dengan selera kita. Akan tetapi apabila kita beternak angsa untuk kepentingan bisnis telur dan daging angsa, maka kita perlu memperhatikan sisi ekonomis dengan seksama ketika memilih bibit angsa. Yang perlu kita pikirkan adalah memilih bibit-bibit yang sehat dengan mempertimbangkan modal dan potensi keuntungan. Kemudian akan lebih menguntungkan juga bagi kita untuk mengepaskan masa panen di waktu yang tepat, seperti hari-hari besar.



Pembuatan Kandang Angsa





Salah satu faktor penting lainnya dalam mensukseskan budidaya angsa yaitu pembuatan kandang yang tepat. Karena angsa adalah unggas yang tidak betah berdiam diri di dalam kandang, maka sebaiknya Anda sering-sering membiarkan mereka berkeliaran di luar kandang. Untuk memudahkan pengawasan, maka sebaiknya Anda membuat kandang yang memiliki halaman yang dikelilingi pagar sehingga angsa tidak bisa keluar. Satu ekor angsa membutuhkan luas kandang sekitar 1 meter x 1 meter, sedangkan untuk halamannya kira-kira 3 meter x 1 meter.


Cara Memelihara Angsa






Kini kita menginjak pembahasan tentang teknik beternak angsa yang selanjutnya, yakni mengenai bagaimana memelihara angsa dengan baik. Salah satu hal mendasar yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para peternak yaitu pemberian pakan yang bermutu secara teratur. Keseimbangan nutrisi angsa harus diperhatikan supaya pertumbuhan angsa berjalan dengan baik. Untuk pakan, kita bisa memberikan jagung, gandum, daging bekicot cacah, dan juga pakan-pakan tambahan seperti dedak yang dicampur dengan vitamin, sayuran, ataupun sisa-sisa makanan kita.



Memanen Telur dan Daging




Langkah selanjutnya mengenai cara beternak angsa yaitu memanen telur dan daging angsa. Biasanya angsa bisa dipanen dagingnya ketika berumur 4 sampai 6 bulan. Akan tetapi jika kita ingin membudidayakan telur angsa, maka induk-induk angsa bisa menghasilkan telur hingga mencapai usia sepuluh tahun. Jika kita ingin mengembangbiakan angsa kita, maka induk angsa harus dikawinkan dengan induk jantan terlebih dahulu, kemudian biarkan induk betina mengerami telur-telurnya hingga menetas atau kita juga bisa menetaskan telur dengan bantuan alat inkubator.


Demikianlah info tentang Membudidayakan Angsa,

 Terima kasih telah Berkunjung di Blog kami...Selamat Mencoba.

                       Bom-Bom-Car    ( ^.^ )


Rabu, 14 Mei 2014

CARA Tehnik Dan BUDIDAYA JAMUR Tiram

Posted by Unknown On 01.26 1 comment

MERAWAT DAN MEMBESARKAN JAMUR TIRAM



TELAH HADIR PRODUK TERBARU SYAHID MUSHROOM PUPUK JAMUR DAN BUKU PETUNJUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS (PUPUK ORGANIK PADAT) JAMUR TIRAM


Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuhu! mohon maaf para pemiarsa! baru nongol lagi ni!, maklum sibuk banyak acara, acara males-malesan  hehe...! jadi ogah nongol atau sekedar nengok blogg ini ! datang-datangan hehe…!.
ni saya mau cerita sedikit...boleh kaan!

MEMPERSUBUR dan MEMBESARKAN JAMUR

Pada awal bulan februari kami kedatangan dua orang tamu yang membutuhkan  bibit f3, saya katakan kami tak memakai bibit f3 tapi f2. sambil berbincang2 kami jalan2  kekumbung, sepertinya kedua tamu ini keheranan  melihat jamur tiram florida yang begitu subur dan  rumpunnya banyak . Salah seorang bertanya “ini jamur diapain?” saya jawab “nggak diapa2in biasa aja! “ini luar biasa!”katanya” ditempat kami jamur tidak sebesar ini!” katanya pula.

Sekarang giliran saya yang heran,  karena sebetulnya bukan beliau saja  yang bilang begitu, rata2 pengunjung sebelumnya ngomongnya sama.Ketika beliau menayakan lagi f3 saya jawab kami tidak pakai f3 tapi f2, beliau mengerutkan kening dan menatap ke saya, tak lama kemudian bicara “ O saya tau jawabannya kenapa jamur mas aris  subur2!”  karena mas aris pakai bibit f2 tidak pakai f3, kalau kami selama ini pakai  f3! jadi jamurnya kecil-kecil “ hal senada di ucapkan para pengunjung sebelumnya.

Pada saat kami asyik ber bincang-bincang, datanglah seorang karyawan sambil menenteng baglog yang penuh sesak dengan gerombolan jamur tiram florida kipas (TFK),”Ni pak Timbang!!!” katanya semangat, lalu saya timbang,Masya Allah beratnya mencapai hampir 5 ons, tepatnya 0,475 kg
Subhanallah rupanya Allah menunjukan kebesaranya pada kami “Barangkali ucapan itu benar” pikir saya,  hal ini menguatkan pendirian saya untuk tetap memakai bibit F2 untuk hasil Panen lebih baik. Trimakasih ya Allah trimakasih pengunjung!

Lewat SMS saya juga kebanjiran pertanyaan, mulai bagaimana cara merawat dan membesarkan jamur, bibit apa yang digunakan, pupuk apa  saja yang digunakan, jenis jamur apa yang digunakan dll!
Jujur  aja   saya juga sedang berusaha mencari cara agar jamur tumbuh subur dan serempak dengan sipat2 unggul lainnya!
Ini sekedar Tukar pikiran aja barangkali ada benarnya !

CARA MEMPERSUBUR JAMUR

1 .Pakailah bibit f2 sereal,Pemakaian F2 sereal dalam pembuatan baglog sudah menjadi tradisi kami sejak awal usaha jamur, alasannya f2 lebih terjaga kemurnianya/keseterilanya daripada f3, pertumbuhannya sangat kuat karena dibuat langsung dari f1 dan  medianya terbuat dari jagung bubuk murni yang kaya nutrisi termasuk zpt .














2. Jenis jamur terbaru  yang kami pakai dari jenis Tiram Florida Kipas
Ciri-cirinya Tubuh  bergerombol dalam jumlah banyak Jika di tumbuhkan dalam posisi miring tumbuh melebar seperti kipas. Kami menyebutnya Jamur tiram Kipas (Lihat aja gambar dibawah ini, mirip kipaskan?)



                                                   Gambar jamur Tiram florida kipas/TFK

3. Gunakan  pupuk jamur

Ada 2 jenis pupuk jamur yang kami pakai:
a.pupuk cair/ serbuk untuk disemprotkan atau di suntikan ke jamur atau baglog. Pupuk disemprotkan ke jamur secara rutin paling cepat seminggu sekali, terutama pada saat baglog menginjak panen ke 2 dan seterusnya















Pupuk Jamur Myconutri

Pupuk berupa serbuk yang kemudian disemprotkan ke Baglog dalam bentuk cairan
disemprotkan 2 mingu sekali, sebaiknya disemprotkan seminggu setelah panen. atau ke baglog yang mogok tumbuh

b.Pupuk organik  padat. Dengangan pupuk ini anda tak perlu repot2 menambahkan bahan kayak dedak, jagung,NPK dll. tapi cukup mencampurnya dengan  serbuk gergajian kayu, tinggal nambah kapur sama air saja, praktiskan? dan hasilnya jamur gendut-gendut



4. Atur kelembaban dengan mengatur frekwensi penyiraman. Pada saat  hari cerah Sebaiknya penyiraman jamur dilakukan pagi dan sore saja, pada saat suhu panas sebaiknya penyemprotan diarahkan ke udaranya atau ketanahnya. Tapi pada saat mendung atau hujan penyiraman dilakukan sekali saja atau tidak sama sekali, sebab  bisa merusak kualitas jamur.Orang pasar biasanya rewel/cerewet klo dikasih jamur basah


5. Usahakan jangan sampai ada angin langsung menghantam jamur, sebab bisa menghanguskan tepi daun jamur dan membuatnya tidak tumbuh.




Demikianlah info tentang budidaya jamur Tiram,semoga bermanfaat bagi anda,terima kasih telah berkunjung di Blog kami....

Terima Kasih      (  ^. ^ )

Selasa, 13 Mei 2014

TIPS MERAWAT BURUNG MURAI BATU

Posted by Unknown On 03.00 2 comments

TENTANG MERAWAT BURUNG MURAI BATU






Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.
KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU

Murai Batu Ekor Panjang


PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG MURAI BATU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU



VoerJangkrikKroto
Ulat HongkongBelalangUlat Bambu






OBAT BURUNG DAN SUPLEMEN VITAMIN - MINERALHORMON,ASAM AMINO UNTUK PERAWATAN BURUNG MURAI BATU



  • SUPERVIT, Suplemen vitamin dan mineral untuk semua jenis burung berkicau yang sangat lengkap. Sangat baik dan cocok untuk burung Murai Batu.
  • NHB, Suplemen hormon untuk semua jenis burung berkicau. Mengobati burung Murai Batu yang macet berkicau (macet bunyi), kurang gacor, berkicau lesu atau ada gangguan pada masa mabung.Selain mengatasi burung Murai Batu macet berkicau, suplemen ini juga membuat burung Murai Batu jadi tambah cerdas dan sistemmetabolisme tubuh burung selalu terjaga optimal.
  • STAMINO, Suplemen stamina khusus untuk burung lomba. Meningkatkan stamina burung Murai Batu pada waktu lomba, melindungi burung agar tetap sehat prima, nafas burung jadi lebih panjang, suara burung Murai Batu jadi lebih lantang dan suara burung jadi bening kristal.
  • BIONIC +, Obat burung terbukti ampuh mengobati penyakit-penyakitpada semua jenis burung, seperti: Snot, pilek, batuk, mata berair, kepala dan muka burung membengkak. Berak kapur, berak hijau, mencret, kotoran atau feses selalu cair. Bulu burung mengembang, luka luar, luka dalam, infeksi luka. Suara burung serak, sesak nafas, infeksi sistem pernafasan dan infeksi sistem pencernaan. Mata sayu, burung lesu, kurus, ngantuk, nafsu makan menurun. Gangguan sistem syaraf burung seperti ayan atau tetelo. Burung lumpuh tiba-tiba, terserang aratan. Dan semua penyakit burung lainnya yang disebabkan oleh bakteri gram positip dan bakteri gram negatif.

PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI
PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROPPERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG MURAI BATUSebenarnya; 


Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.

Tentang Burung Murai Batu.



Karakter dan sifat burung Murai Batu, cara memilih burung Murai Batu, cara merawat burung Murai Batu, cara memaster burung Murai Batu, makanan, vitamin, mineral, hormon, asam mino dan obat untuk burung Murai Batu dan tips seputar burung Murai Batu.


Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Murai Batu (White-Rumped Shama)

Berdasarkan Riset SMART MASTERING - WWW.SMARTMASTERING.COM


Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, BurungMurai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.

  • Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolismesetiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.


PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU

Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
  • Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.

















  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
  • Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
  • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.

Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PENTING
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
  • Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluargaburung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.

Pada masa mabungmetabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.

Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  •  Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.


Irama lagu yang dimiliki burung Murai Batu memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Murai Batu. Karena kembali kepadafilosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

Memilih suara-suara master untuk burung Murai Batu janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.

 Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;


  • Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
  • Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
  • Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.


Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.

Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.


Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Kunci keberhasilan dalam memaster burung Murai Batu adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).

Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung Murai Batu tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.

Terima Kasih telah berkunjung di Blog kami SEMOGA BERMANFAAT...

Minggu, 11 Mei 2014

TEKHNIS MERAWAT DAN MEMBUDIDAYAKAN IKAN LELE




sebetulnya cukup sederhana karena dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun, memang benar apabila sebagian orang ada yang berpendapat seperti itu karena ikan lele ikan yang adaptif. Apabila anda ingin mencoba untuk mengembangbiakan ikan lele anda bisa melihat panduan dan tata caranya dibawah ini. Kenapa ikan lele termasuk ikan yang adaptif? karena ikan lele dapat beradaptasi dilingkungan perairan manapun.

ikan lele, ternak lele, budidaya ikan lele, budidaya lele, cara ternak lele, cara budidaya lele, panduan budidaya lele, budi daya ikan lele, teknik budidaya lele, budi daya lele
Namun walaupun demikian, apabila kita ingin melakukan ternak ikan lele ataupun budidaya ikan lele sebaiknya kita mengatahui aturan ataupun teknik budidaya lele terlebih dahulu, karena hal ini akan berdampak pada hasil akhir dari proses ternak atau budidaya lele tersebut.

Dengan kata lain, apabila kita ingin mendapatkan hasil budidaya yang maksimal secara otomatis berarti kita harus menjalankan tahapan budidaya lele ini dengan semaksimal mungkin (tidak asal-asalan). Seperti yang pernah saya alami beberapa tahun kebelakang, karena kurangnya informasi mengenai cara ternak maupun budidaya ikan lele ini maka hasilnya pun jauh dari kata maksimal. Dengan alasan seperti itu maka dicatatan singkat ini saya akan mencoba berbagai info bagaimana teknik atau cara ternak dan budidaya ikan lele agar mendapatkan hasil akhir yang maksimal.

Panduan cara budidaya ikan lele ini bersumber dari buku yang berjudul “LELE” yang ditulis oleh Indriyadi Hastoro. Namun saya tulis kembali dengan menambahkan kata - kata saya sendiri dengan maksud supaya lebih mudah dipahami.
Panduan Cara Ternak Ikan Lele atau Budidaya Ikan Lele

A. Lokasi dan media untuk budidaya ikan lele

Ketinggian lokasi untuk budidaya ikan lele didaerah dataran rendah hingga dataran tinggi (sekitar 700 m dpl). Sedangkan suhu ideal untuk kehidupan ikan lele antara 25-28°C.

Untuk pertumbuhan larva antara 26-30°C.
Pada masa pemijahan antara 24-28°C, dan untuk tingkat keasaman (pH) air kolam berkisar 6,5-9.
Adapun tingkat kesadahan (derajat butiran kasac) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm.

Kekeruhan air (turbidity) yang akan disebabkan oleh lumpur antara 30-60 cm, untuk mengukurnya bisa mnggunakan alat yang disebut sicchi disk.

Kemudian kadar oksigen (O2) untuk ikan lele dewasa 0,3 ppm sampai jenuh untuk burayak/anak lele. Kandungan CO2 harus kurang dari 12,8 mg/liter pada suhu perairan 25°C dan ammonium terikat 147,29-157,56 mg/l.

Walaupun ikan lele termasuk ikan yang dapat beradaptasi dilingkungan kondisi air minim, kualitas jelek, keruh, kotor serta sedikit oksigen, namun untuk menjaga kualitas ikan lele dan hasil budidaya yang maksimal sebaiknya air kolam untuk pemeliharaan sebaiknya tidak tercemari oleh limbah yang berbahaya.



B. Pembibitan ikan lele

Dalam menjalankan budidaya, tahap pembibitan sangat penting dan harus dipersiapkan dengan baik.

1. Penyiapan induk lele



Ciri-ciri induk jantan dan induk betina

Lele jantan ciri-cirinya:



Ukuran kepala lebih kecil
Warna kulit dada atau dasar badan lebih gelap dibanding induk betina
Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol (meruncing) memenjang ke arah belakang. Terletak dibelakang anus dan berwarna kemerahan
Gerakannya lincah
Tulang kepala pendek dan agak gepeng/pipih(depress)
Perut lebih langsing
Jika bagian perut di-stripping secara manual dari perut ke arah ekor, akan keluar cairan putih kental (spermatozoa;mani)
Kulit lebih halus dibandingkan induk lele betina.

Lele betina cirri-cirinya:




Ukuran kepala lebih besar
Warna kulit dada atau dasar badan agak terang
Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak di belakang anus
Gerakannya lamban
Tulang kepala pendek dan agak cembung
Perut gembung dan lunak
Jika bagian perut di-stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor, akan keluar cairan kekuning-kuningan (ovum/telur)
Kulitnya lebih kasar dibandingkan lele jantan

1.Induk lele yang di pilih harus cukup umur

Lele lokal mulai dewasa saat berumur 6-8 bulan. Pada umur ini, bobot badan lele lokal mencapai 100 g. Untuk lele dumbo mencapai dua atau tiga kalinya (200-300g). Artinya, pada umur ini induk lele sudah dapat bertelur. Selain itu, pilih induk yang memiliki panjang badan sekitar 20-50 cm.
Untuk budidaya, induk lele hendaknya berasal dari hasil budidaya yang telah terbiasa dengan kehidupan kolam.

2. Persiapan kolam pemijahan

Bagian dasar dan dinding kolam sebaiknya dibuat permanen. Jika tidak memungkinkan, pemijahan dan pemeliharaan lele dapat dilakukan dikolam tanah atau kolam berdinding dengan dasar tanah. Kemiringan tanah dasar kolam dibuat sekitar 5-10 derajat.




Kolam pemijahan terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian dangkal (70%) dan kubangan (30%). Bagian kubangan dibuat dibagian tengah kolam dengan kedalaman 50-60 cm. Kubangan ini berfungsi sebagai tempat berlindungnya induk ketika kolam disurutkan.

Dalam pemijahan lele, pada sisi-sisi kolam perlu disiapkan sarang peneluran. Bagian dalam bak pemijahan perlu dilengkapi sarang berupa kotak kayu tanpa dasar berukuran (25 x 40 x 30) cm sebagai sarang pemijahan. 

Bagian atas kotak sarang diberi lubang dan tutup untuk melihat adanya telur dalam sarang. Sementara itu, bagian depan kotak sarang sedikit gelap. Sarang juga perlu diberi ijuk dan kerikil sebagai media menempatkan telur hasil pemijahan. 

Selain dari kotak kayu, sarang pemijahan juga dapat dibuat dari tumpukkan batu bara, ember plastic, atau batang bekas lainnya. Sebelum digunakan, kotak sarang harus berada dalam kondisi higienis. Oleh karena itu, bersihkan sarang dengan mencucinya menggunakan air, lalu bilas dengan formalin 40% atau KMnO4, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan.

3. Pemijahan 

Pemijahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemijahan alami dan pemijahan buatan (suntik/hipofisasi).
Dalam proses pemijahan alami ini ada dua cara yaitu, Pemijahan berpasangan dan Pemijahan massal, namun dicatan ini saya akan menginformasikan hanya pemijahan berpasangan saja.

Lele memijah sepenjang tahun. Pemijahan paling banyak terjadi bersamaan dengan datangnya musim penghujan, sepenjang musim hujan hingga peralihan musim kemarau. Sepanjang hidupnya, induk lele budidaya mampu memijah hingga 15 kali. Induk lele yang dipelihara dengan baik akan bertelur setiap 2-3 bulan sekali dan akan terus bertelur hingga berumur 5 tahun. 





Selama 10 hari, terhitung dari sejak induk dimasukkan ke kolam pemijahan, ketinggian air kolam yang dimasukkan hanya sebatas permukaan kubangan (30-60Cm). pada hari ke 10-20, air kolam dinaikkan sampai 10-15 cm (hingga menutup sarang peneluran), dan pemberian pakan dihentikan.

Denagn perlakuan ini, dalam waktu 10 hari berikutnya induk akan memijah dan bertelur dalam sarang yang tersedia. Lebih kurang 24 jam berikutnya, telur akan menetas, burayak bisa tetap berada dalam pengasuhan induk atau dipelihara terpisah dalam kolam ipukan (kolam pendederan).

4.Pemijahan berpasangan

Pemijahan secara berpasangan tidak jauh berbeda dengan pemijahan alami. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran kolam pemijahan yang dibutuhkan. Bak atau kolam pemijahan secara berpasangan dapat dibuat dari semen atau teraso dengan ukuran 1m x 1 m atau 1m x 2 m. Sebagai tempat memijah, kolam perlu dilengkapi sarang pemijahan pada bagian dalamnya.



Setelah kolam pemijahan siap, tebarkan sepasang induk dalam bak yang telah diisi air setinggi sekitar 25 cm. Kondisi air sebaiknya mengalir dan penebaran sebaiknya dilakukan pada pukul 14.00-16.00. Biarkan induk selama 5-10 hari dan berikan pakan secara intensif. Memasuki hari 10 hari, sepasang induk ini biasanya telah berpijah, bertelur, dan menetaskan telurnya dalam waktu 24 jam. Telur-telur yang baik adalah yang berwarna kuning cerah.

Anak-anak lele yang telah menetas dan masih kecil (stadium larva) dapat diberi pakan alami beruapa kutu air atau jentik-jentik nyamuk. Setelah ukurannya bertambah besar. Anak lele dapat diberi cacing dan kuning telur rebus.

5. Penetasan 

Penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Ditetaskan dikolam ipukan/pendederan
Dibiarkan menetas secara alami disarang yang terdapat pada kolam pemijahan.

Cara 1
Terdapat langkah-langkah yang ditempuh jika telur dipelihara dalam kolam indukan (kolam pendederan), yaitu:
Segera keluarkan telur begitu pemijahan selesai.
Pelihara secara intensif telur-telur tersebut dalam kolam ipukan (kolam pendederan).
Pertumbuhan larva membutuhkan suhu air kolam antara 26-30°C.



Cara 2
Jika dibiarkan berada dalam asuhan induknya, biarkan telur menetas dan pemisahan burayak dengan induk dilakukan secara bertahap.
Adapun pemisahan induk dan burayak dilakukan dengan tahapan berikut.
Saat benih berumur seminggu, segera pisahkan induk betina dari kolam dan biarkan pejantan tinggal di kolam menjaga anak-anaknya.
Setelah berumur 2 minggu, pisahkan anakan dari induk jantan. Selanjutnya, keluarkan anakan lele dari sarang dan pindahkan ke kolam ipukan (pendederan).


















Untuk mengumpulkan burayak, terlebih dahulu air kolam disurutkan hingga sebatas kubangan. Selanjutnya, benih dialirkan melalui pipa pengeluaran dan burayak lele yang sudah dipindahkan ke kolam pendederan dapat dipelihara secara intensif.


6. Pembesaran Benih

Setelah menetas, benih hasil pemijahan perlu mendapat perhatian ekstra dan pemeliharaan intensif. Pemeliharaan  intensif ini diharapkan mampu menekan angka kematian benih dan membuat pertumbuhan benih menjadi lebih pesat.
Pemberian pakan




Pada hari ke-1 sampai ke 3, benih lele tidak perlu diberi pakan tambahan karena masih memiliki kantong kuning telur (yolk sac) yang dibawa sejak menetas.
Hari ke-4 hingga akhir minggu ke-2, benih diberi zooplankton, yaitu daphnia dan artemia yang mengandung protein 60%. Dosisnya 70% kali biomassa setiap hari. Dua jenis pakan alami ini diberikan 4 kali sehari. Pakan ditebar di sekitar tempat pemasukan air (inlet).

Kira-kira 2-3 hari menjelang pemberian pakan zooolankton berakhir, benih lele sedikit demi sedikit dikenalkan dengan pakan berbentuk tepung yang mengandung protein 50%. Pakan tepung tersebut dapat berupa campuran kuning telur, tepung udang, serta sedikit bubur nestum. Untuk membiasakan pada pakan baru tersebut, pakan bentuk tepung diberikan sekitar 10-15 menit sebelum pemberian zooplankton.

Minggu ketiga, pakan tepung diberikan sebanyak 43% kali biomassa setiap hari.
Minggu keempat, pakan tepung diberikan sebanyak 32% kali biomassa setiap hari.
Minggu kelima, pakan tepung dberikan sebanyak 21% x biomassa setiap hari.
Minggu keenam, benih diberi pakan berupa pellet apung.
Pendederan dan pembesaran

Pemeliharaan benih lele dilakukan di kolam ipukan (pendederan) dengan melalui tiga tahapan pendederan, yaitu pendederan 1, 2, 3.
kolam pendederan 1 digunakan untuk merawat benih hingga ukurannya mencapai sekitar 1-3 cm. kepadatan kolam pendederan untuk benih seukuran ini antara 60-100 ekor/m².

Selanjutnya, benih ukuran 3 cm ini dipelihara lebih lanjut pada kolam ipukan 2 hingga usianya mencapai 21-30 hari dan panjangnya sekitar 5-6 cm. Benih seukuran ini dapat dipelihara kembali dalam kolam ipukan 3 atau bisa juga dijual sebagai benih.

Selepas dipelihara dalam kolam ipukan (kolam pendederan) 3 hingga umurnya menginjak 35-45 hari, panjang badan lele telah mencapai 10-15 cm. Benih seukuran ini akan cepat besar apabila dipelihara dalam kolam pembesaran.


Aturan Pemberian Pakan Lele



Pakan Apung
Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
Pakan Tenggelam
Pakan tidak perlu kita basahi
Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

Waktu Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 4 sampai 6 kali sehari
4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.

Larangan Dalam Pemberian Pakan

Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
Jangan memberi makan lele saat hujan.
Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
Demikian jenis pakan lele dan aturan pemberian pakan yang benar (menurut saya). Terakhir, untuk sukses ternak lele sebenarnya kuncinya adalah pakan. Dengan memperhatikan pola makan yang benar maka ikan lele akan selalu sehat dan dapat tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Namun sebaliknya, jika kita meremehkan pola pemberian pakan, maka kita juga akan merasakan akibatnya. Walaupun lele tergolong ikan yang kuat bertahan di berbagai media dan pakan, jika kita lalai akan merugikan kita sendiri, terutama bagi anda yang sedang getol budidaya ikan lele untuk konsumsi maupun pembenihan

Demikianlah Tentang CARA MERAWAT DAN BETERNAK IKAN LELE.
                              
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog kami....   (^.^)





CARA BETERNAK BEBEK PETELUR



Cara Beternak Bebek Petelur Agar Banyak Menghasilkan Telur – Selamat datang di caraternak.info para pembaca, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai ternak bebek. Setelah sebelumnya kami telah membahas mengenai bebek pedaging, kini kami akan membahas mengenai bebek petelur. Bebek selain dikenal sebagai penghasil daging juga banyak dimanfaatkan telurnya. Telur bebek mempunyai ukuran sedikit lebih besar dari telur ayam dengan ciri yang sangat mudah dikenali yaitu berwarna biru muda. Telur bebek sendiri banyak digunakan sebagai bahan pembuatan makanan seperti martabak dan telur asin. oleh karena itu kebutuhan akan telur bebek cukup tinggi di pasaran. Dengan melihat potensi pasar yang cukup besar, maka budidaya bebek petelur bisa dijadikan sebegai suatu mata peancaharian. Berikut akan kami berikan beberapa langkah dalam beternak bebek petelur.
bebek petelur

Langkah beternak bebek petelur :

Persiapan kandang
Dalam beternak bebek petelur, terdapat 3 jenis kandang yang sering digunakan,

Kandang Box
kandang ini digunakan untuk emmelihara anakan bebek yang baru lahir.














Kandang grower

kandang grower adalajh kandang yang digunakan untuk bebek yang sudahmemasuki usia produktif. kandang ini biasanya bebbentk model ren yaitu mengelompokan beberapa bebek dalam satu kandang















Kandang layar

kandang ini merupakan kandang dimana bebek sudah mulai bertelur. model untuk kandang ini ada dua jenis yaitu kandang baterei yaitu kandang yang hanya diisi oleh sepasang bebek dan kandang kelompok dimana beberapa bebek diletakan dalam satu kandang.













Penyediaan bibit

Penyediaan bibit
Untuk mendapakan bebek petelur yan g berkualitas, ada dua cara yang dapat kita lakukan, yaitu :




Membeli telur tetas dari peternak lain yang terjamin kualitasnya.
Membeli indukan bebek untuk kemudian diambil telurnya dan ditetaskan.  ciri indukan bebek yang baik adalah bertubuh tegak dengan warna bulu yang mengkilap dan tidak mempunyai cacat pada tubuhnya.

Pemberian pakan bebek petelur

Pemberian pakan pada bebek peteur akan sangat mempengaruhi jumlah produksi telur yang dihasilkan. Pemberian pakan bebek yang baik harus memperhatikan kebutuhan nutrisi bebek. Untuk pakan, kita dapat memberikan konsentrat yang dicampur dengan berbagai macam sayuran atau ikan-ikan kecil. Selain itu, keong juga bisa menjadi alternatif pakan bebek. pemberian minum juga harus diperhatikan karena bebek merupakan salah satu jenis unggas yang gemar minum.
















vitamin

Untuk menjaga kesehatan bebek, kita perlu memberikan beberapa jenis vitamin agar bebek tidak mudah terserabng penyakit. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan mencampurnya pada makanan dan minuman maupun dengan menyuntikanya pada tubuh bebek, semua itu tergantung dari jenis vitamin yang bdiberikan.





Cukup mudah bukan untuk beternak bebek petelur, selain diambil telurnya, jika sudah memasuki usia non produktif, kita dapat memanfaatkan bebek tersebut untruk diambil dagingnya. demikian informasi dari kami mengenai cara ternak bebek petelur. Kunjungi artikel -artikel tentang cara beternak lainnya seperti beternak lele, beternak kambing, beternak ayam, dan cara beternak lainnya di blog kami …

Terima kasih.